Popular Post

Posted by : Andy Kusuma Minggu, 11 Januari 2015

^^ The Pierrot Lullaby ^^
Pierrot Komoriuta -
 

***
***
Scene 3 : The Latest Discoveries
***

'ilusi adalah bagian hidupku, tiap hidupku slalu diselingi dgn ilusi, namun hanya ini yg dapat kulakukan menjadi seorang profesor iblis'

***
Rapat tertutup itu telah berakhir semua anggota masih duduk ditempat namun lain halnya dgn 'The Illusion Dream'. wanita itu sesegera mungkin merapikan semua keperluan misinya dan segera berdiri dari tempat duduknya.


"Leader aku mohon pamit terlebih dahulu, ada hal yg harus kulakukan", ucap sang professor menjinjing tas jinjingnya, sementara sang leader hanya mengangguk seadanya tanpa melirik ke sang professor. mendengar izin dari kyle sesegera mungkin margarita segera pergi beranjak meninggalkan aula gelap itu.

Kursi dgn lampu menyala berwarna 'cyan' kini telah kosong. setelah memastikan margarita telah benar-benar pergi, kyle segera melirik kearah rilliane, rilliane pun menoleh lalu mengangguk yakin seolah mengetahui maksud sang leader.

Kyle mematikan lampu biru didepannya, entah dia pergi atau masih disitu tak ada yg tahu. Master segera berdiri dan menoleh kearah seorang pria yg duduk didepan lampu berwarna kuning emas yg tengah duduk manis dgn tangan yg terlipat didadanya.

"'Prince' aku punya tugas untukmu" ucap rilliane.

"tugas apa ?"

"ikuti 'Professor' kemanapun dia pergi" perintah rilliane, sementara nero mengangguk pelan.

"ok, tapi apakah si bodoh devon ini akan menemaniku ?", ucap nero melihat kearah orang yg duduk didepan lampu orange disebelahnya, namun devon hanya tersenyum aneh .

"tidak pergilah sendiri, kau tak takut bukan ?", nero menggeleng pelan.
"baiklah lakukan sekarang", perintah rilliane. lampu kuning dimeja nero mati menandakan pemiliknya telah pergi begitupun lampu merah sang master, dan lampu orange sang pierro.
Seorang wanita yg duduk didepan lampu merah muda hanya tersenyum. melihat itu, pria yg duduk didepan lampu hijau terlihat bingung dgn senyuman sang wanita.



"kak veebh, kenapa kau tersenyum ?" tanya pria remaja itu.

"allen aku bingung, kenapa master tdk langsung saja menyuruh kami sekarang jika pada akhirnya nanti kamilah yg meng'eksekusinya', benarkan joker ?", ucap sang Magician menoleh kearah sang Joker, yg ditoleh hanya tersenyum.

"ya, begitulah", ucap sang joker yg kemudian mematikan lampu ungu didepannya, disusul dgn lampu merah muda & hijau yg mulai padam. 

ruangan gelap yg sebelumnya dipenuhi 8 warna yg berbeda itupun kini menjadi gelap yg artinya tak ada siapapun sekarang didalam ruangan itu.
***
Nero terus mengikuti langkah tegap profesor. dgn kacamata hitam dan jas hitam yg dia pakai, nero terlihat benar-benar berbeda dari biasanya. semua itu dia lakukan demi menjalankan misinya itu.

Margarita yg tak menyadari jika dia diikuti nero terus saja berjalan menyusuri trotoar menuju ke laboratoriumnya.

***
nero memanjat jendela ruang tamu rumah sang professor setelah memastikan bahwa sang professor benar-benar masuk kedalamnya. nero melompati jendela itu dan segera masuk kedalamnya, nero memasuki rumah itu dan dgn cepat ia menemukan laboratorium rahasia sang profesor. nero segera bersembunyi dibalik tembok pembatas dan segera memasang alat penyadap utk mempermudah misinya. setelah memastikan alat itu benar-benar terpasang ia segera beranjak pergi dari rumah sang professor.

***
nero terus menatap layar monitor didepannya sambil mendengarkan suara margarita dgn headset yg dia pakai. dalam monitor itu, margarita terlihat terus memasukan berbagai cairan yg tak nero mengerti. selama 2 jam nero terus menatap gerakan margarita dari layar monitornya, tetap tak ada perubahan. nero memutuskan untuk istirahat sejenak tapi ketika ia hendak melepas headset yg dia pakai, suara margarita menghentikannya melepaskan headset yg dia pakai.

"akhirnya, kerja kerasku slama ini berhasil, kini penemuanku ini akan benar-benar membuatku menjadi ilmuan terhebat sepanjang masa hahaha..", ucap margarita. nero terkejut dgn ucapan margarita, ia mengeraskan sedikit volume suara headsetnya.

"setelah penemuan ini kuserahkan pada pemerintah, aku akan benar-benar menjadi ilmuan terhebat sepanjang masa .." ucap margarita semakin lantang sambil menggengkan sebuah benda seperti biji peluru ditangannya.

"hm jadi itu rencananya slama ini, aku merasa ini merupakan penghianatan yg unik. seorang wanita yg sangat pintar melakukan kebodohan untuk melakukan kudeta hebat pada organisasinya hanya demi ego-nya. benar-benar bodoh", ucap nero tersenyum picik dan kembali mendengar ucapan margarita dgn headset setianya.

"120 biji peluru yg kubuat ini berisi racun mematikan yg apabila ditembakan memiliki daya ledak yg bahkan akan mampu membunuh 60 orang secara langsung..", nero terkejut dgn penemuan margarita, 'bagaimana mungkin margarita berfikir bahwa penemuan sebesar ini dia serahkan kepada negara bodoh ini ..', itu yg saat ini tengah nero pikirkan.

"bius racun jarak jauh ini, adalah penemuan terhebatku dan ini adalah penemuan terakhirku setelah ku tenggelam dalam ilusi bertahun-tahun ..", ujar margarita. nero melihat dari layar monitor.

'ya kau benar margarita, ini adalah penemuan terakhirmu karena sepertinya terlihat jelas jika setelah ini kau akan musnah' pikir nero dgn senyum aneh dibibirnya. nero masih menatap layar monitornya, terlihat jelas raut wajah sang profesor yg murung namun seketika wajah itu berubah menjadi wajah geram.

".. dan aku tak akan membiarkan organisasi gelap itu mengambil kembali apa yg slama ini menjadi milikku ..", ucap margarita. kini pandangannya terarah kearah penyadap. dilayar monitor nero terkejut ketika camera penyadapnya hilang fokus setelah sang profesor menembak alat itu dgn pistolnya.

"cih .. jadi dia sudah tahu, ini artinya aku harus segera pergi dari sini dan segera melaporkannya pada 'The Master Rose'" ucap nero menyalakan mesin mobilnya dan segera pergi kemarkas organisasinya.

***
Nero menekan tombol code membernya, 4YVR. setelah tombol itu ditekan pintu besi itu terbuka dan menampilkan rilliane yg tengah berdiri dibalik pintu itu.

"bagaimana ?"

"dia menemukan penemuan terhebatnya, bius racun jarak jauh. tapi ..", nero menghentikan ucapannya hingga membuat rilliane penasaran.

"tapi apa ???"

"tapi dia lebih memilih menyerahkan penemuannya itu kepada pemerintah, dan ia menuduh slama ini kita telah memanfaatkatnya". jelas nero. rilliane terkesiap sejenak namun seketika ia tersenyum manis.

"sepertinya ini menarik", gumam rilliane berlalu meninggalkan nero yg masih berdiri ditempatnya. 

"ck.. dasar wanita egois "

***
"aku punya tugas untuk kalian", ucap rilliane melempar rekap misi dimejanya dihadapan 'The Truth' & 'The Joker'.

"aku sudah tahu kau pasti akan menggunakan kami, tapi kenapa tidak sejak awal ?", gumam elluka sementara jass yg berdiri disebelahnya hanya tersenyum aneh.

"jika bukan karena keinginan leader, aku tidak akan menyuruhmu, magician", geram rilliane menatap elluka. sementara elluka terlihat tak peduli dgn tatapan tajam rilliane. jass yg tahu adanya sirine bahaya segera menggandeng elluka dan beranjak pergi dari ruangan master.

"kurasa cukup untukmu berdebat dgnnya, saatnya melakukan misi membosankan ini", ajak jass sementara elluka hanya menurut pada sahabatnya itu.

***
Next >> Scene 4 : End Illusion 'The Professor'

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Lullaby Devil - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -